Bismillahirrahmanirrahim...
Assalammu'alaikum. Selamat hari Rabu, dan selamat menjalankan ibadah puasa untuk hari ini. Yah, ini hari terakhir libur sih buat Syifa, hari Kamis sampai Sabtu baru masuk lagi untuk kegiatan sanlat. Setelahnya, libur lagi (persiapan bikin kue Lebaran, persiapan mudik, dan persiapan buat beli baju Lebaran *teteup), hehe. Tapi nggak apa, karena dengan begitu, bakal bisa ketemu sama adik baru dong. Yeay *kecup kecup adik kelas 10*
Assalammu'alaikum. Selamat hari Rabu, dan selamat menjalankan ibadah puasa untuk hari ini. Yah, ini hari terakhir libur sih buat Syifa, hari Kamis sampai Sabtu baru masuk lagi untuk kegiatan sanlat. Setelahnya, libur lagi (persiapan bikin kue Lebaran, persiapan mudik, dan persiapan buat beli baju Lebaran *teteup), hehe. Tapi nggak apa, karena dengan begitu, bakal bisa ketemu sama adik baru dong. Yeay *kecup kecup adik kelas 10*
Ah ya, buat teman-teman yang berpuasa, sudah sejauh mana perkembangannya di bulan ini? Shalat wajibnya sudah tepat waktu? Tadarusnya udah berapa juz? Hoho, berhubung beberapa hari ini Syifa berhalangan puasa, jadi ya memang sedikit banyak kegiatan itu tertunda, salah satunya adalah tadarus Al-Qur’an. Huhu, beberapa hari sebelumnya baru sampai di juz ke-12, kalau benar-benar mampu dan bisa, penginnya sih Ramadhan ini bisa tamat 30 juz. Bismillah, niat baik pasti dimudahkan, kan?
Tafseer Time. Nah... sependengaran Syifa, katanya buat perempuan yang berhalangan, boleh lho membaca Al-Qur’an dalam bentuk Al-Qur’an terjemahan, itu lho yang ada tulisan Arabnya sekaligus artinya. Menurut pendapat kamu, itu boleh nggak sih? Kalau menurut syariat, gimana ya? Hmm... belum banyak hal yang aku tahu sih tentang ini, karena memang belum cari tahu, hehe. Tapi, ya walau bagaimanapun, sebagai bentuk penghormatan terhadap kitab suci agama Islam, aku sih nggak melakukannya, walau beberapa orang (katanya) bilang boleh. Yah, daripada belum jelas asal sumbernya dan hukumnya, mending pakai cara lain. Ya nggak?
Jadi tuh, di episode Ramadhan’s Daily yang entah keberapa—aku lupa—pernah bilang kan kalau misalnya ada perempuan yang berhalangan, saranku sih mending dengar ayat-ayat Al-Qur’an dari kaset murratal. Kan ini nggak haram ya, asal niatnya untuk berdzikir, bukan membaca Al-Qur’an. Karena memang, salah satu hal yang dilarang untuk perempuan yang tidak suci (wah, kalimatnya terlalu kejam), dilarang menyentuh, mengambil, apalagi sampai membaca Al-Qur’an, ini dikarenakan kitab suci agama Islam itu suci dan dilarang untuk orang yang tidak/belum bersuci, salah satunya perempuan yang sedang ‘kedatangan tamunya’. Jadi deh, daripada ‘menodai’ kesucian Al-Qur’an, mending dengerin murratal aja yuk :D *kemudian masalah setel lagu Korea, ups kidding*
by.asysyifaahs♥
ada yang bilang boleh, ada juga yang bilang nggak boleh
ReplyDeleteIya, masih beberapa ragu
DeleteIni sama seperti kondisi kalau lagi haid boleh pegang al-qur'an atau ga? Kesian kan ibu-ibu penjual al-qur'an kalo nggak boleh pegang? Sepertinya sih boleh. Toh agama membuat jalan kita mudah bukan mempersulit. Hmm kalo baca itu boleh kalau untuk belajar makanya sering disebutnya baca al-quran yang ada terjemahannya atau tafsirnya karena tujuannya belajar gitu. Setau gue sih gitu hehehe btw maaf kalo bosen, ini liebster award buatmu http://langitayu.blogspot.com/2014/07/the-liebster-award-jangan-malas.html
ReplyDeleteWah, tadinya aku nggak berpikir sampai ke penjual Al-Qur'an, tapi rerata dari mereka yang 'mengambil' mungkin yang lagi suci, tapi entahlah~
DeleteMakasih lagi Kak buat Liebster-nya, nanti kukerjakan ya :D
Kalo setauku sih gak boleh, orang pegang aja kita disuruh wudhu. Kalo keadaan begitu kayaknya emang gak boleh deh, mending nunggu dulu.
ReplyDeleteYap, karena Al-Qur'an itu suci, makanya harus dipegang sama orang-orang yang suci :D
Deletehalo boleh tau itu dapet darimana gambarnya.
ReplyDeleteHalo, untuk gambar Ramadhan Day aku dapat dari Brotherhood Art :)
Delete