Bismillahirrahmanirrahim...
Assalammu'alaikum. Ini adalah blog post yang diikutkan dalam projek #1Hari1Masjid dari Kak Prima, post yang ini juga sudah dipublikasikan di blog ThePrimadita, disini. Selamat membaca ya :)
***
Masjid ini dibangun beberapa tahun lalu, sebelum Syifa masuk sekolah ini tentunya, dan diresmikan tahun 2010. Memang masih terbilang ‘baru’ sih jika dibandingkan dengan umur sekolah yang sudah mencapai 41 tahun. Ini karena sebelumnya memang belum ada masjid dan tradisi memakai seragam panjang (khususnya untuk siswi perempuan) belum diberlakukan.
Pembangunan masjidnya sendiri memang cukup butuh perjuangan. Kalau dengar penjelasan dari guru PAI kami, Bapak H. Asep Nurul, masjid ini sebenarnya dibangun dari hasil kéncléng uang recehan. Tiap harinya, ada kebiasaan bagi siswa untuk menabung di kéncléng (semacam celengan), kadang disebutnya tusri alias seratus sehari. Dan untuk para guru sendiri, menyisihkan sekitar Rp. 2000-5000 per harinya. Awalnya, Pak H. Asep menambahkan, banyak yang kurang optimis dengan kebiasaan kéncléng ini tiap harinya, banyak di antara para guru saat itu yang kurang percaya bahwa dengan hasil recehan pasti nggak akan mungkin bisa bangun masjid dengan biaya yang tentunya nggak sedikit. Namun, berkat kegigihan dari guru Agama kami pulalah, akhirnya beberapa tahun kemudian, bisa berdiri kokoh masjid ini di tengah areal SMA Negeri 1 Cililin.
Kalau mendengar perjuangan pembangunannya, banyak dari kami—siswa baru yang sering dapat cerita lama ini—selalu merasa kagum, seolah-olah hanya dengan uang recehan bisa membangun masjid ini. SubhanAllah ya :)
Nah, biasanya apa aja sih kegiatan yang sering dilakukan di Masjid ASH-SHIDDIQ ini? Berhubung Syifa ini mantan anggota KDA/ROHIS SMAN 1 Cililin, jadi sedikit banyak cukup taulah apa kegiatannya. Yang namanya masjid, tentu saja untuk beribadah, dan tiap harinya pasti masjid ini nggak pernah absen dari kegiatan shalat, apalagi waktu shalat Dzuhur dan Ashar dimana masih banyak siswa yang masih di sekolah. Selain kegiatan shalat, masjid juga biasanya dijadikan tempat diskusi dari ekstrakulikuler KDA Ash-Shiddiq. Nggak hanya itu, dalam bulan tertentu, masjid juga bisa lebih ramai lagi. Misalnya, mendekati bulan Ramadhan ini, masjid biasa dijadikan sebagai tempat sanlat, tempat tarawih, tadarus, dan kegiatan agamis lainnya.
Serunya adalah, aku bareng teman-teman yang lain, ada Selly, Nurghi, Rezka, Ririn, Han-Han, bisa tidur dengan pulas waktu di masjid. Kita bisa tenang dan juga ngobrol (+ngemil) bareng tanpa harus ribut memikirkan acara. Walaupun nggak bawa selimut dan bantal, karena beralaskan sajadah dan ditutupi kain aja, rasanya nyaman banget, apalagi itu pengalaman pertama aku nginep di sekolah, hehe.
Semoga, untuk Ramadhan kali ini, walau aku tahu nggak ada kesempatan untuk jadi panitia lagi, Ramadhan bisa bikin Masjid ASH-SHIDDIQ lebih ramai dan lebih berkah. Amin Allahuma Amin...
keren banget masjidnya ya Syifa,,,siapapun kalo seperti akan betah,,,
ReplyDeleteHihi, untuk seukuran masjid sekolah, Alhamdulillah udah bagus banget Mbak. InsyaAllah begitu :)
Delete