“Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”.”
(Q.S. Az-Zumar [39] : 53)
Assalammu’alaikum.
Maaf ya, hari
Selasa kemarin nggak ada postingan #1Hari1Ayat, jadi dirapel ke hari ke-10 ini.
Sebenarnya, walaupun kemarin hari libur, tapi nggak demikian. Ada sedikit
kendala yang (mungkin) menghalangi buat bikin postingan. Heheh... Ya udah,
lanjut aja dari hari kemarin dulu yuk!
Siapa sih di
dunia ini yang nggak memiliki dosa? Pasti semua orang memiliki dosa, dosa
kecil, atau dosa besar. Secara nggak sadar, setiap harinya mungkin kita sering
bikin Allah marah. Apalagi bikin orang-orang di sekitar jengkel sama kelakuan
kita.
Pernah suatu
kali, ketika Syifa lagi masa down-downnya,
ya maksudnya lagi dalam titik terbawah suatu roda kehidupan. Waktu itu,
merasakan dilema karena harus memilih dua hal yang sama baiknya. Memilih keluar
organisasi demi Mamah atau menetap di organisasi demi tanggung jawab. Ada
kebingungan yang mendera, ceileh bahasanya, dua-duanya sama baik kan? Kalau
pilih ini, ada dampaknya, kalau pilih yang itu, juga ada resikonya. Sama-sama
punya akibat masing-masing.
Karena waktu
itu lebih memihak ke organisasi (dengan pulang sekolah sampai Maghrib), alhasil
Mamah marah. Rasanya kecewa dan nyesel banget pernah bikin Mamah marah, padahal
aku berusaha untuk nggak bikin orangtua apalagi Mamah sampai marah dan sakit
gara-gara aku.
Dari situ,
keputus-asaan aku muncul, kadang malah mencaci diri sendiri yang sering ceroboh
karena salah ambil keputusan. Nggak pernah satu malam pun dilewatkan dengan
nggak menangis, ya pasti sebelum tidur selalu nangis, akibat kepikiran masalah
itu, eh bukan masalah, suatu hal :D Dan yaaa..., kalau bangun pagi pasti mata
bengkak kayak abis dikeroyok massa :D
Aku ngadu sama
Allah, antara pilih keduanya, kalau aku pilih Mamah pasti bakal banyak banget
dampak baiknya, banyak. Dan kalau pilih organisasi, tapi tanpa ridho Mamah,
buat apa?
Aku memutuskan
untuk keluar aja dari organisasi, tapi kakak kelas menghalangi, maksudnya
menahan biar aku nggak keluar. Dari situ, (lagi-lagi) karena masih terikat pada
kegiatan, jadi pulang sore terus, dan alhasil Mamah marah lagi.
Astagfirullah...
Iya kan Syifa
malah nambah dosa sama durhaka ke Mamah... Sampai mungkin, saking bingung harus
gimana rasanya ingin mengakhiri semua aja (Astagfirullah), nggak ada yang bisa
bantu untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi..., kalau dipikir lagi kok dangkal
banget ya pemahaman Syifa tentang ini, sama aja Syifa sendiri nggak bisa
menyelesaikan masalah.
Daaaaannn...,
setelah sekian lama mengadu sama Allah, lebih dekat sama Allah, akhirnya punya
keputusan yang tepat sekali. Yap, pilih Mamah dong :D Semoga..., lain kali saat
diberi ujian harus lebih banyak sabarnya, dan ketika banyak punya dosa harus
lebih banyak taubatnya. InsyaAllah :)
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa