PERBEDAAN IQRO DAN MEMBACA
Pelajaran
I
Guru :
Apa gunanya AGAMA bagi manusia?
Murid :
Untuk diyakini maka dia beriman atau diingkari maka dia kafir.
Guru :
Apa bedanya ORANG BODOH dan ORANG TIDAK TAHU?
Murid : ORANG BODOH tetap bodoh meskipun
diberi pengetahuan sedangkan ORANG TIDAK TAHU menjadi tahu setelah diberi pengetahuan.
Guru :
Apa artinya “BELAJAR”?
Murid : BELAJAR artinya “mengucapkan,
membaca, memahami, iqra dan mengamalkan”
Guru :
Apa artinya “MENGUCAPKAN”?
Murid : MENGUCAPKAN artinya “menirukan
bunyi huruf”, baik berdiri sendiri atau yang tersusun dalam kata.
Guru : Apa artinya “MEMBACA”?
Murid : MEMBACA artinya “menirukan bunyi
huruf dalam kata dan mengetahui artinya”, baik berdiri sendiri atau terangkai dalam kalimat.
Guru : Apa artinya “MEMAHAMI”?
Murid : MEMAHAMI artinya “mengerti
maksud setiap kalimat yang diucapkan dan dibaca”, baik satu kalimat yang
terhimpun dalam alinea.
Guru : Apa artinya “IQRA” atau “BACALAH”
dalam Al-Quran?
Murid : IQRA artinya “memahami maksud
dan tujuan setiap ayat Al-Quran diturunkan ke bumi”, baik yang terkandung dalam
seluruh surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas maupun di alam yang terkembang
menjadi Sunatullah.
Guru : Apakah artinya “MENGAMALKAN”?
Murid : MENGAMALKAN artinya
“melaksanakan seluruh pelajaran yang telah di-iqra dalam kehidupan
sehari-hari”, baik Fardu ‘Ain(Kewajiban Pribadi), Fardu Kifayah (Kewajiban
Umum), Habluminallah (Hubungan Dengan Allah) atau Habluminannas (Hubungan
Antarmanusia).
Guru : Kalian sudah belajar sampai dimana?
Murid : Baru dapat sedikit-sedikit
mengucapkan, membaca dan mengamalkan.
Guru : Alhamdulillah. Lebih baik
belajar sedikit tetapi diamalkan daripada banyak belajar tapi hanya disimpan
sebagai pelajaran.
Murid : Itulah bedanya orang bodoh dan
orang tidak tahu. Mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan.
Guru : Orang kafir itu akan tetap
kafir meskipun semua orang memberi pengetahuan kepada mereka. “Sesungguhnya
orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 6). “Sama saja bagi mereka apakah kamu meberi
peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.” (Q.S. Yasin [36]: 10).
Pelajaran
II
Guru : Siapakah sebaik-baiknya Maha
Guru yang patut diteladani?
Murid : Nabi dan Rasulullah Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Guru : Bagaimana cara untuk
meneladaninya?
Murid : Belajar mengucapkan, membaca,
memahami, iqra, dan mengamalkan seluruh akhlak dan perilaku Rasulullah dalam
tindakan, ucapan dan kehidupan beliau selama 22 tahun 2 bulan 22 hari kenabian
dan kerasulannya.
Guru : Alhamdulillah. Bagaimana kalau
ada orang yang belum iqra dan mengamalkan Al-Quran dan As-Sunah dalam
kehidupannya, kemudian ia berkhotbah?
Murid : Batal Demi Allah!! “Wahai
orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?” (Q.S. Ash-Shaff [61]: 2)
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa