LOST FEBRUARI
Seandainya kamu tahu,
aku ini kisah masa lalumu.
Hari
berlalu dan kini Yomi akan menunggu setahun lagi untuk bisa bertemu dengannya. Yomi
mencoba berhenti namun hatinya tetap memaksa untuk pergi. Yomi harus mengikuti
waktu yang semestinya terjadi. Ah, siapa juga yang peduli –batinnya.
Yomi
memang tak bisa untuk menunggu lagi. Februari dan janji itu mungkin hanya
bualan bocah ingusan yang asal bicara, seasal ucapannya yang selalu dibenarkan
oleh Yomi. Yomi dan penungguannya itu hanyalah cerita romantis yang tak ada
artinya. Yomi sadar akan hal itu.
Yomi
ingat betul bagaimana dulu, sejak dia harus memutuskan pindah kota ke Yogyakarta, tinggal bersama dengan Eyangnya. Dia baru tahu seorang bocah kecil
menyukainya.
“Awan
itu kaya kapas, empuk. Tapi lebih kaya aromanis, kayanya manis deh, tapi
kayaknya manisan kamu. Aku suka kamu, Yomi,” ungkap bocah kecil itu.
Walaupun hanya suka sebatas cinta monyet namun
hal itu membekas pada hati Yomi. Membuatnya meninggalkan separuh hatinya itu
agar dia dapat mengambilnya nanti. Yah, nanti. Sampai Yomi akan kembali ke Banjarmasin lagi. Seperti yang dijanjikan oleh
bocah itu, dia akan menunggu Yomi di taman komplek rumahnya setiap bulan Februari.
Pasti, tepat di bulan ulang tahun Yomi.
Yang
menemaninya hanyalah Bintang. Dulu, di tahun
pertama Yomi memutuskan pindah ke Banjarmasin lagi setelah Eyangnya meninggal,
dia bertemu dengan Bintang. Saat itu hari terakhir di bulan Februari dan
mustahil kalau bocah kecil itu masih menunggunya disini. Yomi menceritakan
semuanya pada Bintang. Dan itu semua membuat mereka berada bersama dalam tali
persahabatan, sampai saat ini.
“Sudahlah,
buat apa kamu menunggunya dan menunggunya lagi. Dia gak akan pernah nemuin kamu. Dia mungkin udah lupa sama
kamu,” ungkap
Bintang.
Yomi
hanya diam. Memandang ke atas langit dan berayun-ayun di ayunan taman kompleksnya ini.
“Awan
itu kaya kapas, empuk. Tapi lebih kaya aromanis, kayanya manis deh, tapi
kayaknya manisan kamu.” ungkap Bintang lagi.
Yomi
memandang Bintang. Hatinya bergetar hebat, apakah Bintang bocah kecil itu?
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa