Sebenarnya
ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena,
aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan
kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan
kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak
sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian
benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu
membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti
kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada
kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu
sebentar kau disini.
Mereka
mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa
mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal
memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan,
sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu
mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
Post a Comment
Thanks for coming. I am glad you have reading this so far.
♥, acipa